7 Fakta Tentang Coklat
1. Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah
dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena
itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian
panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.
2. Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu
fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi
karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski
jumlahnya tidak setinggi pada coklat.
3. Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian
orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk
mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak
coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan
chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya,
manis-pahitnya dsb.
4. Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam
lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak
zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak
mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip
oleat bagi kesehatan jantung.
5. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab
mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak
ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman
yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk
menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung
koroner dan kanker.
6. Coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang.
Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa Universitas
Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food
frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan
makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.
7. Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti
minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa
Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada
mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528,
dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula
sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis,
Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di
Massachusetts, Amerika Serikat.